RSS

Jazz Traffic Festival : Traffic Jam of Pepole

Surabaya menjadi embrio tumbuhnya musik jazz di Indonesia merupakan salah satu pendukung radio Suara Surabaya beserta Rita Noya, promotor acara jazz asal Surabaya yang juga aktif dengan komunitas Jazz di Semarang dan Surabaya mengadakan sebuah acara Jazz pertama yang juga tak kalah menarik seperti konser musik jazz lainnya di Indonesia.Jazz Traffic Festival 2011 yang digelar pada Minggu (27/11) di Grand City Surabaya menghadirkan para musisi Jazz legendaris dan ternama. Acara iniberlangsung selama 12 jam tanpa henti dan dibagi dalam dua panggung, yaitu indoor stage dan outdoor stage.

Meskipun berada di panggung yang terpisah, para musisi jazz top itu akan tampil secara berbarengan. Di panggung indoor stage, dihadirkan para maestro jazz seperti sang legenda Bubi Chen yang akan berkolaborasi dengan band Sierra, Indra Lesmana, Barry Likumahuwa, Sandi Winarta feat Dira Sugandi, Tompi, Maliq & D’essentials, Idang Rasjidi, BLP, dan RAN.

Sedangkan para di pentas outdoor stage, para penampil yang akan unjuk kebolehan antara lain Ligro Trio, Nita Aartsen, Endah and Reza, I Wayan Balawan, Judi Barlean feat Sandy Winarta, Van Java, dan Komunitas Korek Jazz. Nama-nama yang telah disebut itu jelas menjadi jaminan bagaimana seriusnya penggarapan festival jazz terbesar di Surabaya ini.

Acara ini berlangsung sangat meriah. Penonton terus menerus berdatangan untuk menyaksikan musisi favoritnya. Semakin malam semakin ramai, karena musisi yang tampil pun semakin top. Namun disini saya akan sedikit mengkritisi tentang keadaan disana. 
Pada acara ini dibagi menjadi 2 panggung seperti yang sudah dijelaskan diatas. Tidak ada permasalahan menurut saya untuk panggung outdoor, saya rasa berjalan lancar. Namun yang saya kecewakan yaitu pada panggung indoor. Panggung indoor sendiri pun masih dibagi menjadi 2 yaitu stage a dan stage b. Masing-masing stage menampilkan bintang secara bergantian. Yang membuat saya kecewa adalah ketika stage a selesai stage b tidak langsung dibuka, kami para penonton harus mengantri lagi layaknya mengantri di lampu merah dan menunggu lagi untuk masuk ke stage b. Kalau masi dalam waktu 5-10 menit tidak masalah, pada suatu ketika saya dan mama saya bisa menunggu sampai hampir setengah jam.  Benar-benar tidak efisien jika indoor harus dibagi menjadi 2  stage lagi secara terpisah. Kalau memang membutuhkan 2 stage boleh saja asal jangan diberi sekat antar stage a dan stage b, jadi kami para penonton hanya perlu membalikkan badan saja ketika di salah satu stage selesai memberikan penampilan. Ataupun jika memang memaksa untuk harus diberi sekat, jeda waktu antara stage a dan stage b jangan terlalu lama agar tidak terjadi Traffic Jam of  people.

Karena ini baru pertama kali digelar, diharapkan para panitia lebih banyak mengavluasi dan memperbaiki untuk kedepannya. Over All saya salut dengan panitia yang bisa menghadirkan musisi-musisi jazz yang TOP. Semoga tahun depan tetap ada dan bisa menjadi lebih baik.

my mom

0 comments:

Post a Comment