source:http://venom97.blogspot.com/ |
Membayangkan donat saat ini pasti membuat kita berpikir tentang J.co. Donat yang selalu memiliki nama yang unik-unik dan beda dari biasanya seperti Da
Vin Cheez, MONA PIZA, Alcapone, atau Why nut. J.co Donuts
and Coffee pertama dibuka pada 26 Juli 2005, dan bukan merupakan produk dari luar negeri. Gerai yang berkonsep open kitchen ini asli dari Indonesia. J.co sudah membuka 24 gerai dan memiliki
2 gerai di luar negeri, satu di Malaysia dan lainnya di Singapura.
Tahun ini diperkirakan gerai J.Co akan mencapai 100 gerai.
SIapakh sebenarnya sosok dibalik kesuksesan J.CO ? Johnny Andrean lah orangnya. Johnny berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat merantau ke Jakarta pada tahun 80-an berbekal ilmu salon dari ibunya
dan mampu bertahan hidup dengan mendirikan salon kecil di Jakarta
Utara. Bisnis salonnya itu kemudian berkembang menjadi besar dan sangat
terkenal. Selain salon, ia juga membeli izin waralaba BreadTalk dan
mengembangkannya di Indonesia.
source:http://gentole.wordpress.com/2011 |
Johnny awalnya hendak menggunakan konsep yang sama
dengan BreadTalk, di mana ia membeli hak waralaba dari luar negeri.
Namun, donat yang hendak dibeli waralabanya itu ternyata memiliki
banyak kelemahan mulai dari bahan baku hingga proses produksi yang
kurang menjaga kualitas. Johnny pun berusaha mengembangkan sendiri
resep donatnya, dan sukses. Ia kemudian mengambil beberapa konsep
penjualan donat di luar negeri; mencontoh Eropa untuk urusan penyajian,
serta mencontoh jepang untuk urusan display.
Donat-donat
buatan Johnny dibuat dengan menggunakan mesin modern, mulai dari
adonan, cara memasak, hingga pengglasuran dan menutup permukaan donat
dengan bahan-bahan yang menjadi ciri-ciri setiap jenis donatnya. Hampir
separuh bahan baku diimpor, cokelat dari Belgia dan susu didatangkan
dari Selandia baru. Biji kopi untuk minuman didatangkan dari Italia
dan Kosta Rika.
Johnny juga mendatangkan spesialis-spesialis
donat dan kopi untuk membuat menu baru, dan tak segan mengirimkan tim
risetnya ke luar negeri untuk mempelajari resep-resep baru. Untuk
pemasaran, Johnny lebih percaya pada kekuatan public relations daripada
iklan-iklan mahal di televisi dan koran.
0 comments:
Post a Comment