RSS

Aku adalah Seperti yang Aku Pikirkan

potrait diri
Siapakah aku ? Banyak orang yang mempertanyakan hal itu pada dirinya sendiri. Tidak jarang pula banyak orang yang mempertanyakan tentang kelebihan dan kekurangannya sendiri, semua ini berasal dari  rasa keingintahuan orang itu untuk mengenal dan menemukan jati dirinya. Contohnya saja aku, aku sering bertanya pada diri sendiri siapa sebenarnya aku untuk mengenal diriku lebih dalam lagi. Sedikit lucu ketika mendengar ada orang yang kurang mengenal dirinya sendiri. Tapi memang pada faktanya, banyak orang yang belum mengenal dirinya sendiri. Disini aku berusaha untuk mengungkapkan diriku, mengenal diriku lebih dalam dan tentunya juga sebagai bahan untuk menginstropeksi diri. Siapa aku ? Aku adalah seorang perempuan yang tidak ingin disebut biasa, meskipun terlihat memaksakan diri dan sedikit kepedean namun itulah aku. Mengapa aku tidak ingin disebut biasa? Menjadi orang yang biasa adalah suatu hal yang lumrah, karena orang biasa hanya bisa melakukan seperti banyak orang lain lakukan. Aku menyukai suatu hal yang baru, sesuatu hal yang berbeda sehingga membuat aku bisa menemukan orang-orang yang baru pula dan ilmu yang baru pula. Ketika sudah bertemu dengan orang-orang yang baru, aku termasuk orang yang mudah beradaptasi. Mereka orang-orang yang baru bagiku kebanyakan merasa nyaman dengan kehadiranku. Berasal dari background kedua orang tua yang sama-sama bekerja dan bekerja di suatu perusahaan BUMN yang sama pula, membuat keluargaku harus berpindah-pindah kota karena tuntutan pekerjaan. Karena pengalaman inilah yang membuatku bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Ketika aku sudah dapat beradaptasi, maka aku bisa membawa diriku menjadi orang yang supel, yang tidak membeda-bedakan untuk berteman dengan siapa pun. Kebiasaan ini memeberikan dampak yang sangat positif terhadap kehidupanku, ketika aku bergabung dengan sebuah organisasi baru maka aku bisa dengan cepat untuk berbaur dengan orang-orang yang baru. Namun juga tidak sedikit pula teman-temanku yang mengatakan aku ini orang yang tertutup. Aku tidak membantah omongan mereka, karena aku juga terkadang merasakan hal yang seperti itu. Aku tipe orang yang bukan suka mengumbar-umbar cerita. Lebih sering aku memendam cerita untuk diriku sendiri, kecuali memang permasalahan itu bisa membuatku benar-benar merasa kegalauan barulah aku mau bercerita dengan teman-teman terdekat. Teman-temanku sering bisa menebak apa yang sedang aku rasakan, karena aku termasuk orang yang ekspresif. Ekspresif disini bukan berarti harus ceria atau bersemangat, namun ekspresif yang aku maksut adalah mudah menampakkan ekspresi tetang perasaan yang sedang aku rasakan. Dengan ekspresif seperti itu bisa aku merasakan teman-teman bisa lebih peka, teman-teman secara tidak langsung memperhatikanku. Misalnya saja ketika aku sedih, sebenarnya aku berusaha untuk menutupi kesedihanku namun memang dasarnya aku orang yang ekspresif maka bisa membuat teman-teman menyadari ketika aku sedang sedih. Selain itu aku juga berjiwa sosial, banyak hal yang bisa aku lakukan untuk bersosialisasi misalnya saja, aku pernah mengikuti OSIS dan berbagai kepanitian acara sewaktu SMA dulu. Ketika berorganisasi banyak pelajaran yang bisa aku dapatkan, termasuk bisa menemukan kelemahanku. Kurang bisa mengatur waktu dengan baik merupakan salah satu kekuranganku, itu semakin nampak ketika aku berorganisasi. Namun organisasi itu lah yang aku jadikan sebagai tempat pembelajaran untuk bisa mengatur waktu lebih baik lagi. Selain itu kelemahanku yaitu terkadang masih kurang bisa dalam berargumen.Ketika ingin berargumen sebenarnya sudah ada di otak apa yang ingin dibicarakan, namun sulit diungkpakan karena memiliki banyak pertimbangan. Takut argumenku bisa dipatahkan. Lagi-lagi dengan berorganisasi adalah caraku untuk bisa mengurangi kelemahanku tersebut. Ada satu hal yang terkadang membuat saya heran terhadap realita yang ada, yaitu teman-teman dengan mudah mempercayaiku untuk memegang suatu amanah. Ini membuatku termotivasi untuk menjaga kepercayaan mereka kepadaku. Aku tidak tahu pasti alasan apa yang membuat mereka bisa mempercayai ku, namun aku berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengecewakan mereka. Tentu bukan hal yang mudah ketika diberikan suatu kepercayaan. Ada lagi sifat yang menurutku kelebihanku yaitu dewasa. Aku sebenarnya sedang berusaha bersikap dewasa, dengan pemikiran yang bukan anak kecil lagi. Hingga ada beberapa teman yang sampai menilai aku bersifat keibuan. Keibuan merupakan simbol dari kedewasaan.Aku berusaha menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada dengan bersikap dewasa. Jadi teman-teman mengira aku memiliki sifat keibuan. Sekiranya itu yang bisa aku ceritakan tentang diriku. Yang paling penting adalah ketika kita bisa mengenali diri kita sendiri maka kita akan bisa menempatkan diri kita ketika berhadapan dengan orang lain. Namun ketika kita belum mengenal diri kita, yang ada kita tidak bisa dan sulit menerima masukan-masukan tentang diri kita yang telah diberikan oleh orang lain. Jangan pernah menjadi orang yang biasa-biasa saja, berusaha untuk memberikan suatu yang berbeda namun tetap positif terhadap penilaian sikap diri kita. Dan ketika ada orang lain yang menilai diri kita, jadikanlah itu sebagai bahan untuk menginstrospeksi diri kita agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Seperti pepatah “tak kenal maka tak sayang” maka apabila kita tidak mengenal diri kita sendiri, bagaimana kita bisa menyayangi diri kita sendiri. Jangan pernah lelah untuk mau menginstrospeksi diri dan mau mengenal diri sendiri! Dan tetap positif thinking pada diri sendiri agar bisa menjadi manusia yang lebih  baik. Karena kita adalah apa yang kita pikirkan.

0 comments:

Post a Comment