Judul: Kuli Kontrak
Penulis: Mochtar Lubis
Tebal: 164 Halaman
Penerbit: Sinar Harapan, Jakarta
Tahun: 1982
Penulis: Mochtar Lubis
Tebal: 164 Halaman
Penerbit: Sinar Harapan, Jakarta
Tahun: 1982
Mochtar Lubis (lahir di Padang, Sumatera Barat, 7
Maret1922 meninggal di Jakarta, 2 Juli 2004 pada umur 82 tahun) adalah seorang
jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia. Sejak zaman pendudukan Jepang ia
telah dalam lapangan penerangan. Beliau telah menghasilkan banyak karya sastra
seperti Senja di Jakarta (novel, 1970; diinggriskan Claire Holt dengan judul
Twilight in Jakarta, 1963), Harta Karun(cerita anak, 1964), Tanah Gersang
(novel, 1966) dan Kuli Kontrak.
Cerpen ini diambil dari latar belakang zaman
penjajahan Belanda. Mochtar Lubis menulis cerpen Kuli Kontrak ini yang
bercerita tentang seorang ayah yang bekerja sebagai pamong yang dapat
menyembatani pribumi dengan pemerintah Belanda. Hingga suatu saat ayah melihat
kuli kontrak yang melarikan diri karena meningkap Opzichter yang menggoda
istri-istri kuli kontrak tersebut.
Dalam cerpen tersebut Mochtar Lubis menggunakan
kata-kata serapan yang tidak lazim dikarenakan cerpen tersebut terjadi masa
penjajahan Belanda sehingga masih banyak digunakan bahasa melayu klasik seperti
pada kalimat “Dan beberapa kali aku dengar ibu bercakap-cakap dengan opas
Abdullah.”
Alur yang disajikan dalam cerpen Kuli Kontrak
merupakan alur maju yang dijelaskan secara runtun mulai dari perkenalan
tokoh-penampilan masalah-konflik memuncak-klimaks-ketegangan
menurun-penyelesaian. Dari alur yang runtun tersebut membuat pembaca dapat
terhanyut dalam emosi yang dibuat oleh pengarang.
Setelah membaca secara keseluruhan dari cerpen
ini dapat kami ambil nilai moral. Nilai moral dapat tersampaikan dengan baik
dalam cerita ini. Dibuktikan dari sifat kaum pribumi yang ditindas oleh
Belanda, baik itu rakyat biasa atau pegawai pemerintah Belanda, dimana mereka
harus melihat anak bangsa sendiri dihukum dengan penikaman yang dilatari
ketidakadilan pemerintah.